Prof. Syamsir Abduh Archives | Institut Teknologi PLN https://itpln.ac.id/tag/prof-syamsir-abduh/ ksatriapetir Tue, 18 Nov 2025 12:15:12 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://itpln.ac.id/wp-content/uploads/2022/06/sttpln2-1.png Prof. Syamsir Abduh Archives | Institut Teknologi PLN https://itpln.ac.id/tag/prof-syamsir-abduh/ 32 32 ITPLN Gandeng Tongmyong University, Budayakan Riset hingga Pertukaran Pelajar https://itpln.ac.id/itpln-gandeng-tongmyong-university-budayakan-riset-hingga-pertukaran-pelajar.html/ https://itpln.ac.id/itpln-gandeng-tongmyong-university-budayakan-riset-hingga-pertukaran-pelajar.html/#respond Tue, 18 Nov 2025 12:15:12 +0000 https://itpln.ac.id/?p=12170 KOREA — Institut Teknologi PLN (ITPLN) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Tongmyong University (TU) Busan, Korea Selatan, dalam sebuah acara yang digelar di di Korea, Selasa, 18 November 2025. Penandatanganan ini menjadi langkah awal memperluas kolaborasi akademik dan riset antara kedua institusi. Wakil Rektor I ITPLN, Prof. Syamsir Abduh, menyebut kerja sama ini...

The post ITPLN Gandeng Tongmyong University, Budayakan Riset hingga Pertukaran Pelajar appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
KOREA — Institut Teknologi PLN (ITPLN) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Tongmyong University (TU) Busan, Korea Selatan, dalam sebuah acara yang digelar di di Korea, Selasa, 18 November 2025. Penandatanganan ini menjadi langkah awal memperluas kolaborasi akademik dan riset antara kedua institusi.

Wakil Rektor I ITPLN, Prof. Syamsir Abduh, menyebut kerja sama ini sebagai momentum penting bagi kampusnya untuk meningkatkan daya saing global.

“Hari ini menandai komitmen bersama dalam membangun kolaborasi pendidikan tinggi yang berorientasi pada penelitian, inovasi, dan kualitas akademik,” ujar Prof. Syamsir di Korea, Selasa, 18 November 2025.

Menurutnya, kemitraan ini diarahkan untuk memperkuat jejaring internasional ITPLN. Ia mengatakan, kerja sama tersebut membuka peluang baru bagi dosen dan mahasiswa untuk belajar, berkembang, serta berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di tingkat global.

Adapun ruang lingkup kerja sama diatur dalam Pasal 2 MoU. Poin kerja sama mencakup riset bersama, kuliah tamu, seminar dan simposium, pertukaran mahasiswa, pertukaran peneliti dan staf, hingga pertukaran publikasi akademik.

“Setiap aktivitas akan tetap mengikuti regulasi yang berlaku di kedua negara,” kata Syamsir.

Ia menambahkan, kolaborasi akademik lintas negara ini diharapkan mampu mempercepat lahirnya inovasi dan memperkaya perspektif keilmuan civitas akademika ITPLN.

“Kami percaya MoU ini akan menjadi pintu bagi banyak peluang strategis di masa depan,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Prof. Syamsir juga menyampaikan apresiasi kepada Tongmyong University. Menurutnya, kepercayaan dan kemitraan yang terjalin menunjukkan keselarasan visi kedua institusi dalam membangun pendidikan tinggi yang adaptif dan berdaya saing.

Tongmyong University disebut memiliki reputasi kuat dalam pengembangan teknologi terapan, sehingga kerja sama ini dinilai relevan dengan fokus ITPLN sebagai kampus berbasis teknologi dan energi. Kolaborasi tersebut diharapkan menghasilkan program-program akademik yang saling melengkapi.

“Semoga kerja sama ini membawa manfaat jangka panjang dan capaian-capaian yang membanggakan bagi kedua belah pihak,” ujar Syamsir menutup pernyataan.

Dengan ditandatanganinya MoU ini, kedua institusi resmi memulai fase baru hubungan akademik global dalam penguatan riset di kawasan.***

The post ITPLN Gandeng Tongmyong University, Budayakan Riset hingga Pertukaran Pelajar appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/itpln-gandeng-tongmyong-university-budayakan-riset-hingga-pertukaran-pelajar.html/feed/ 0
Di Korsel, Tim Riset ITPLN Beberkan Sistem Keamanan Listrik Tenaga Angin https://itpln.ac.id/di-korsel-tim-riset-itpln-beberkan-sistem-keamanan-listrik-tenaga-angin.html/ https://itpln.ac.id/di-korsel-tim-riset-itpln-beberkan-sistem-keamanan-listrik-tenaga-angin.html/#respond Mon, 17 Nov 2025 00:20:06 +0000 https://itpln.ac.id/?p=12142 Korea Selatan — Institut Teknologi PLN (ITPLN) menjadi delegasi Indonesia untuk perhelatan ilmiah global, International Conference on Electrical Machines and Systems (ICEMS) 2025, yang digelar di Busan, Korea Selatan, 16–19 November 2025. Tim ITPLN yang diwakili oleh Pusat Kajian Advanced Energy and Power System Solution (Ketua, Dr. Marwan Rosyadi) dan anggota (Prof Syamsir Abduh; Ir....

The post Di Korsel, Tim Riset ITPLN Beberkan Sistem Keamanan Listrik Tenaga Angin appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
Korea Selatan — Institut Teknologi PLN (ITPLN) menjadi delegasi Indonesia untuk perhelatan ilmiah global, International Conference on Electrical Machines and Systems (ICEMS) 2025, yang digelar di Busan, Korea Selatan, 16–19 November 2025. Tim ITPLN yang diwakili oleh Pusat Kajian Advanced Energy and Power System Solution (Ketua, Dr. Marwan Rosyadi) dan anggota (Prof Syamsir Abduh; Ir. Ibnu Hajar, MSc).

Prof Syamsir dan Dr. Marwan terpilih sebagai Oral Session Chair di ICEMS 2025 dengan mengupas solusi alternatif berupa Virtual Inertia Control for Grid-Connected Wind Frams A Novel Approach to Frequency Stability Enhancement.

Dalam paparannya, integrasi besar-besaran energi terbarukan, terutama dari pembangkit listrik tenaga angin, membawa tantangan baru bagi stabilitas sistem kelistrikan dunia. Salah satu tantangan adalah meningkatnya ancaman gangguan transien yang dapat memicu pemadaman massal (blackout).

Prof. Syamsir Abduh yang juga Wakil Rektor I ITPLN menjelaskan bahwa sistem itu dirancang untuk meningkatkan stabilitas frekuensi jaringan listrik ketika terjadi gangguan mendadak, seperti korsleting pada fasilitas tenaga angin skala besar.

“Teknologi ini berperan seperti ‘otot refleks’ sistem tenaga listrik. Ia meniru inersia generator konvensional agar jaringan tetap stabil sebelum sistem utama merespons,” ujar Syamsir di sela sesi presentasi di Korea, Senin, 17 November 2025.

Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi dengan anggota Pusat Kajian Studi dan Riset Energi Baru dan Terbarukan ITPLN yang diketuai Dr. Marwan Rosyadi dengan Prof. Syamsir Abduh dan Ir. Ibnu Hajar, MSc ini mengembangkan model kontrol pada inverter berbasis STATCOM/BESS (Battery Energy Storage System) yang dapat berfungsi sebagai layanan pendukung sistem tenaga listrik (ancillary service).

Menurutnya, penggunaan inverter dalam sistem energi terbarukan memang membuat inersia sistem tenaga menurun, sehingga sistem lebih rentan terhadap gangguan frekuensi.

“Melalui simulasi menggunakan perangkat lunak PSCAD/EMTDC, kami membuktikan bahwa sistem VICS mampu memberikan respons lebih cepat dan stabil dibanding metode konvensional,” kata Prof. Syamsir.

Dalam simulasi tersebut, sistem ini terbukti mampu menekan fluktuasi frekuensi secara signifikan pasca gangguan besar. Hal ini membuat sistem tenaga listrik lebih tahan terhadap perubahan beban mendadak maupun kegagalan unit pembangkit angin.

“Energi terbarukan seperti angin dan surya memang bersih dan berkelanjutan, tapi sifatnya yang tidak stabil membutuhkan solusi cerdas agar jaringan listrik tetap andal. VICS menjawab kebutuhan itu,” ucap Prof. Syamsir.

Prof. Syamsir menegaskan bahwa riset ini merupakan bagian dari komitmen ITPLN mendukung target net-zero emission 2050 melalui inovasi teknologi kelistrikan yang berkelanjutan. Selain sebagai pemakalah, Prof. Syamsir juga mendapat kehormatan untuk mengisi session chair dalam ICEMS 2025 ini. Setiap program penelitian ITPLN bisa diakses melalui www.itpln.ac.id.

“Kita tidak hanya mengejar transisi energi, tapi juga memastikan sistem kelistrikan nasional dan global tetap tangguh,” katanya.

Konferensi ICEMS 2025 dihadiri ratusan peneliti dan akademisi dari berbagai negara. Forum ini menjadi ajang pertukaran gagasan dan hasil penelitian terbaru di bidang sistem mesin listrik dan energi terbarukan.***

The post Di Korsel, Tim Riset ITPLN Beberkan Sistem Keamanan Listrik Tenaga Angin appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/di-korsel-tim-riset-itpln-beberkan-sistem-keamanan-listrik-tenaga-angin.html/feed/ 0
Gali Kurikulum OBE dan Pembelajaran Digital, ITPLN Perkuat Tata Kelola Akademik https://itpln.ac.id/gali-kurikulum-obe-dan-pembelajaran-digital-itpln-perkuat-tata-kelola-akademik.html/ https://itpln.ac.id/gali-kurikulum-obe-dan-pembelajaran-digital-itpln-perkuat-tata-kelola-akademik.html/#respond Fri, 14 Nov 2025 09:16:22 +0000 https://itpln.ac.id/?p=12105 JAKARTA — Institut Teknologi PLN (ITPLN) menggelar Short Course Capacity Building bertema “Pelatihan Kurikulum OBE dan Penguatan Sistem Pembelajaran Digital Edlink” pada 13–14 November 2025. Acara yang menghadirkan narasumber dari Sevima ini digelar untuk memperkuat tata kelola akademik berbasis Outcome Based Education (OBE) dan meningkatkan pemanfaatan sistem pembelajaran digital. Wakil Rektor I ITPLN, Prof Syamsir...

The post Gali Kurikulum OBE dan Pembelajaran Digital, ITPLN Perkuat Tata Kelola Akademik appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
JAKARTA — Institut Teknologi PLN (ITPLN) menggelar Short Course Capacity Building bertema “Pelatihan Kurikulum OBE dan Penguatan Sistem Pembelajaran Digital Edlink” pada 13–14 November 2025. Acara yang menghadirkan narasumber dari Sevima ini digelar untuk memperkuat tata kelola akademik berbasis Outcome Based Education (OBE) dan meningkatkan pemanfaatan sistem pembelajaran digital.

Wakil Rektor I ITPLN, Prof Syamsir Abduh, menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang dua hari untuk memastikan seluruh dosen memahami keteraturan dalam implementasi OBE dan pemakaian sistem akademik.

“Sistem ini kita bangun agar tertib. Mulai dari pembukaan kelas hingga penyerahan nilai, semuanya harus disiplin. Kalau terlambat, implikasinya berantai—mulai dari BKD (Beban Kerja Dosen) / LKD (Laporan Kinerja Dosen) sampai penilaian jabatan fungsional,” ujar Prof Syamsir dalam sambutannya, Jum’at, 14 November 2025.

Ia menyoroti masalah klasik di lingkungan perguruan tinggi: banyak dosen hanya fokus pada pengajaran, sementara dua pilar Tridharma lainnya—penelitian dan pengabdian kepada masyarakat—kurang dijalankan. Kondisi ini membuat pencapaian jabatan fungsional dosen tersendat.

“Kalau EV-nya hanya mengajar, sementara riset dan pengabdian tidak dirasakan, pada akhirnya jabatan fungsional jadi terhambat,” katanya.

Prof Syamsir juga menyebut, sistem akademik yang digunakan ITPLN sebenarnya “sangat canggih”, karena juga dipakai oleh ratusan perguruan tinggi di Indonesia. Namun kemampuan internal dalam mengoptimalkannya masih rendah.

“Ibarat diberi ponsel seri terbaru, tapi hanya dipakai untuk gaya-gayaan. Sistem ini sudah teruji, tinggal bagaimana kita memaksimalkannya,” ucap Syamsir.

Ia meminta seluruh dosen yang mengikuti pelatihan untuk memanfaatkan materi secara serius. Menurutnya, narasumber tidak hanya memberi teori, tetapi juga wawasan implementasi di lapangan.

“Silakan manfaatkan insight dari narasumber. Implementasikan dalam pekerjaan sehari-hari. Ini penting agar sistem yang kita bangun tidak hanya jadi formalitas,” imbuhnya.

Prof Syamsir berharap kegiatan ini menjadi penggerak komitmen sivitas akademika ITPLN dalam membangun keberlanjutan institusi.

“Harapannya, amal jariyah kita terus mengalir sepanjang ITPLN berdiri. Bukan sekadar mengikuti pelatihan, tetapi menjaga keberlangsungan institusi ini hingga jauh ke depan,” tandasnya.

Pelatihan menghadirkan narasumber utama Prof Wahyudi Agustiono, M.Sc., Ph.D., yang menyampaikan materi pengembangan kurikulum OBE dan optimalisasi teknologi pembelajaran Edlink.***

The post Gali Kurikulum OBE dan Pembelajaran Digital, ITPLN Perkuat Tata Kelola Akademik appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/gali-kurikulum-obe-dan-pembelajaran-digital-itpln-perkuat-tata-kelola-akademik.html/feed/ 0
Budayakan Riset dan Publikasi Ilmiah, ITPLN Tembus Cluster Utama SINTA 2026 https://itpln.ac.id/budayakan-riset-dan-publikasi-ilmiah-itpln-tembus-cluster-utama-sinta-2026.html/ https://itpln.ac.id/budayakan-riset-dan-publikasi-ilmiah-itpln-tembus-cluster-utama-sinta-2026.html/#respond Wed, 12 Nov 2025 12:36:17 +0000 https://itpln.ac.id/?p=12066 JAKARTA – Institut Teknologi PLN (ITPLN) resmi menembus Cluster Utama dalam pemeringkatan Metrics Score for Cluster 2026 pada laman SINTA (Science and Technology Index). Tahun ini, Cluster Utama ITPLN (score: 14, 25), naik kelas dari tahun sebelumnya “MADYA” (score: 13.7). Kenaikan klaster ini menandai lompatan kinerja riset dan publikasi ilmiah kampus tersebut dalam tiga tahun...

The post Budayakan Riset dan Publikasi Ilmiah, ITPLN Tembus Cluster Utama SINTA 2026 appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
JAKARTA – Institut Teknologi PLN (ITPLN) resmi menembus Cluster Utama dalam pemeringkatan Metrics Score for Cluster 2026 pada laman SINTA (Science and Technology Index). Tahun ini, Cluster Utama ITPLN (score: 14, 25), naik kelas dari tahun sebelumnya “MADYA” (score: 13.7). Kenaikan klaster ini menandai lompatan kinerja riset dan publikasi ilmiah kampus tersebut dalam tiga tahun terakhir.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITPLN, M. Sofyan, menyebut capaian ini bukan hasil kerja semalam. Menurutnya, manajemen kampus menjadikan riset dan publikasi ilmiah sebagai salah satu budaya yang terus dikembangkan. Diketahui, budaya baru ITPLN bertajuk ENERGI+, sebuah akronim dari Etika, Nasionalis, Ekselen, Responsif, Global, dan Inovatif.

“Kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh dosen dan civitas akademika ITPLN atas kerja keras selama beberapa tahun terakhir dalam meningkatkan publikasi ilmiah. Pencapaian ini membuat kita dapat berada di Cluster Utama tahun depan,” ujar M Sofyan saat berbincang, Rabu, 12 November 2025.

Kampus transisi energi yang berlokasi di Jakarta Barat ini tercatat memiliki 194 penulis aktif, 19 departemen terdaftar, serta 6 jurnal ilmiah yang dikelola internal. Data SINTA menunjukkan ITPLN meraih SINTA Score Overall 76.098, SINTA Score 3 Tahun 28.803, SINTA Score Productivity 388, serta SINTA Score Productivity 3 Tahun 147.

“Terima kasih kepada Prof. Iwa dan seluruh jajaran pimpinan atas dukungan yang konsisten. Semoga predikat ini bisa kita pertahankan dan semakin banyak dosen ITPLN yang lolos hibah Kemdiktisaintek,” katanya.

Menurut SINTA, Cluster Utama merupakan kelompok perguruan tinggi dengan kinerja riset dan pengabdian masyarakat sangat tinggi. Klasterisasi ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk mengukur produktivitas akademik setiap institusi.

Sofyan berharap pencapaian ini menjadi dorongan bagi peningkatan kinerja riset ITPLN ke depan. “Kami berdoa semoga Allah senantiasa memberkahi langkah kita semua,” ucapnya.

Wakil Rektor I ITPLN, Prof. Syamsir Abduh, menegaskan bahwa pencapaian tersebut harus menjadi pijakan untuk memperkuat budaya riset di lingkungan kampus. Dia memastikan, ITPLN akan terus membudayakan riset sebagai salah satu pilar ITPLN dan mendorong para dosen untuk konsisten menghasilkan publikasi ilmiah.

“Alhamdulillah, capaian ini semoga bisa menjadi pendorong semangat bagi civitas akademika di lingkungan ITPLN untuk terus membudayakan riset dan publikasi ilmiah hingga menghasilkan karya inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.

Terlebih, lanjut Prof. Syamsir, ITPLN telah berhasil menggelar International Conference on Advanced Technologies in Energy and Informatics (ICATEI) 2025 yang diikuti perwakilan dari 15 negara. ICATEI 2025 ini menjadi ajang strategis mempercepat kolaborasi riset dan inovasi di bidang energi hijau serta digitalisasi.

“Kami menerima ratusan paper dari berbagai negara, dan 116 di antaranya terpilih melalui proses seleksi ketat. Ini menunjukkan besarnya minat global terhadap isu transisi energi dan teknologi digital,” katanya.

Menurut Syamsir, konferensi ini memperluas jejaring akademik ITPLN dengan lembaga riset dan industri internasional. Setiap program penelitian kampus dapat diakses secara terbuka melalui laman resmi www.itpln.ac.id.

Keberhasilan ITPLN memasuki Cluster Utama disebut sebagai sinyal positif menuju pemeringkatan berikutnya pada 2026, sekaligus penanda meningkatnya kontribusi institusi tersebut dalam publikasi ilmiah, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta mempertegas posisi ITPLN sebagai kampus yang terus mendorong inovasi dan kolaborasi global.

“Selamat atas capaian luar biasa dalam penelitian dan PKM para dosen. Dedikasi dan keahlian serta komitmen Anda telah menghasilkan kontribusi signifikan ITPLN bagi bidang ilmu, dan kami menantikan dampak dari karya Anda,” tandasnya.

Diketahui, Kemendiktisaintek melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mengumumkan dalam surat bernomor 1436/C3/AL.04/2025 hasil klasterisasi perguruan tinggi untuk tahun 2026.

Klasterisasi perguruan tinggi tahun 2026 didasarkan pada hasil olahan data kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diperoleh dari SINTA untuk periode tahun 2022 hingga 2024. Data tersebut diverifikasi dan divalidasi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan meliputi komponen utama seperti penulis, afiliasi, artikel, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kekayaan intelektual, dan buku.***

The post Budayakan Riset dan Publikasi Ilmiah, ITPLN Tembus Cluster Utama SINTA 2026 appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/budayakan-riset-dan-publikasi-ilmiah-itpln-tembus-cluster-utama-sinta-2026.html/feed/ 0
ISTN Intip Rahasia Dapur ITPLN: Dari Doktorisasi hingga Pendapatan https://itpln.ac.id/istn-intip-rahasia-dapur-itpln-dari-doktorisasi-hingga-pendapatan.html/ https://itpln.ac.id/istn-intip-rahasia-dapur-itpln-dari-doktorisasi-hingga-pendapatan.html/#respond Thu, 06 Nov 2025 10:38:16 +0000 https://itpln.ac.id/?p=11993 JAKARTA — Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) melakukan kunjungan benchmarking ke Institut Teknologi PLN (ITPLN), untuk mempelajari tata kelola kampus, model pendanaan, serta mekanisme kemitraan yang dinilai membuat ITPLN melesat dalam beberapa tahun terakhir. Ketua Tim Ad Hoc Senat ISTN, Prof Dwiwahyu Sasongko, mengatakan kunjungan tersebut menjadi bagian dari proses revisi statuta yang sudah...

The post ISTN Intip Rahasia Dapur ITPLN: Dari Doktorisasi hingga Pendapatan appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
JAKARTA — Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) melakukan kunjungan benchmarking ke Institut Teknologi PLN (ITPLN), untuk mempelajari tata kelola kampus, model pendanaan, serta mekanisme kemitraan yang dinilai membuat ITPLN melesat dalam beberapa tahun terakhir.

Ketua Tim Ad Hoc Senat ISTN, Prof Dwiwahyu Sasongko, mengatakan kunjungan tersebut menjadi bagian dari proses revisi statuta yang sudah berlangsung satu tahun terakhir.

“Kami ingin memastikan revisi senat berjalan sesuai prosedur Permendikbudristek. Banyak informasi yang tidak tersedia di ruang publik, sehingga masukan dari Senat ITPLN sangat kami perlukan,” ujar Prof. Song di kampus ITPLN, Kamis, 6 November 2025.

ISTN, yang berada di bawah Yayasan Perguruan Cikini dan berdiri sejak 1950, tengah merumuskan model pengelolaan baru yang berbeda dari pola pendidikan dasar-menengah. “ITPLN ini menarik, didukung PLN dan punya offtaker jelas. Kami ingin belajar banyak, termasuk soal pendanaan, UKT, maupun status kepegawaian,” kata Dwiwahyu.

 

Program Doktorisasi Dongkrak Mutu Dosen

 

Ketua Senat ITPLN Prof Aminullah Assegaf menuturkan salah satu faktor kemajuan ITPLN adalah keberhasilan program doktorisasi dosen. Saat ini, sudah ada 62 doktor mengajar di ITPLN, dan masih banyak lagi dosen yang menempuh S3.

Menurutnya, dukungan PLN atas sarana-prasarana perkuliahan serta kebutuhan tenaga kerja di sektor kelistrikan turut memperkuat posisi ITPLN. Dengan pegawai PLN mencapai 60.000 orang dan siklus pensiun sekitar 1.000 pegawai per tahun, serta proyek-proyek besar dalam RUPTL 2025–2034, ITPLN disebut berada di pasar yang sangat potensial.

Aminullah menambahkan, ITPLN yang berada di bawah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (YPK PLN) kini tidak hanya menerima dukungan, tetapi juga memberikan pemasukan bagi yayasan seiring ledakan jumlah mahasiswa. “Sekarang terbalik, ITPLN sudah bisa memberikan revenue ke YPK,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa pengangkatan dosen umumnya dilakukan oleh YPK, sedangkan pengangkatan tenaga kependidikan menjadi kewenangan rektor.

Wakil Rektor I ITPLN, Prof Syamsir Abduh, menambahkan bahwa struktur senat di kampus tersebut memiliki pola khusus. Salah satunya, seluruh guru besar di ITPLN otomatis menjadi anggota senat.

Syamsir mengungkapkan, tahun ini ITPLN berhasil pecah telur menghasilkan satu guru besar baru dalam bidang manajemen konstruksi. Rencananya, guru besar ITPLN akan dikukuhkan pada 11 November 2025 mendatang.

“Ada tiga Profesor di ITPLN, termasuk Pak Rektor yang ditugaskan dari UI. Saya sendiri pendatang baru di ITPLN, sebelumnya 32 tahun di Universitas Trisakti dan terakhir menjabat Ketua Dewan Guru Besar Trisakti,” katanya.***

 

The post ISTN Intip Rahasia Dapur ITPLN: Dari Doktorisasi hingga Pendapatan appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/istn-intip-rahasia-dapur-itpln-dari-doktorisasi-hingga-pendapatan.html/feed/ 0
Tingkatkan Kompetensi Dosen, ITPLN Gelar Workshop Smart Teaching https://itpln.ac.id/tingkatkan-kompetensi-dosen-itpln-gelar-workshop-smart-teaching.html/ https://itpln.ac.id/tingkatkan-kompetensi-dosen-itpln-gelar-workshop-smart-teaching.html/#respond Thu, 06 Nov 2025 10:29:31 +0000 https://itpln.ac.id/?p=11986 JAKARTA – Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengadakan workshop bertajuk “Smart Teaching Design: Membangun Slide Kuliah yang Kreatif, Informatif, dan Interaktif” pada Kamis, 6 November 2025. Workshop yang menghadirkan narasumber dari Program Studi Informatika, yakni Rakhmadi Irfansyah Putra dan Sely Karmila ini digelar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan ITPLN, salah satunya soal pemanfaatan AI. Dosen...

The post Tingkatkan Kompetensi Dosen, ITPLN Gelar Workshop Smart Teaching appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
JAKARTA – Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengadakan workshop bertajuk “Smart Teaching Design: Membangun Slide Kuliah yang Kreatif, Informatif, dan Interaktif” pada Kamis, 6 November 2025. Workshop yang menghadirkan narasumber dari Program Studi Informatika, yakni Rakhmadi Irfansyah Putra dan Sely Karmila ini digelar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan ITPLN, salah satunya soal pemanfaatan AI.

Dosen Informatika ITPLN, Rakhmadi Irfansyah Putra mengungkapkan, pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) di perguruan tinggi penting dilakukan. Sebab, ucapnya, institusi pendidikan yang lambat mengadopsi teknologi cerdas berisiko tertinggal dalam efektivitas pengajaran.

“Dalam era pendidikan sekarang, kalau kita tidak menggunakan AI, ya terlambat,” ujar Rakhmadi di kampus ITPLN, Kamis, 6 November 2025.

Menurutnya, ada tiga manfaat utama AI dalam pendidikan: analisis pembelajaran, personalisasi pembelajaran, dan efisiensi administratif. AI, katanya, mampu mengolah data pengajaran untuk memberi wawasan tentang efektivitas kelas, menyesuaikan materi sesuai kebutuhan mahasiswa, serta memangkas beban kerja administratif mulai dari penelitian hingga pengajaran.

Rakhmadi yang telah mengantongi Microsoft Certified Educator (MCE) mengupas penerapan smart teaching—pengajaran modern yang mengintegrasikan AI, Internet of Things, hingga platform komputasi ke dalam kelas.

“Bukan sekadar memakai teknologi, tapi mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa karakteristik smart teaching bersandar pada asas efisiensi, adaptivitas, dan kolaborasi. Platform seperti Microsoft Teams, lanjutnya, dapat disinkronkan dengan sistem moduling kampus untuk mengelola materi, menilai tugas mahasiswa berdasarkan matriks yang terstandar, hingga menganalisis kemampuan individu lewat fitur analitik Microsoft 365.

Rakhmadi mengurai enam dimensi MCE yang menjadi kerangka pembelajaran modern: kolaborasi, konstruksi pengetahuan, regulasi diri, pemecahan masalah nyata berbasis inovasi, pemanfaatan ICT untuk pembelajaran, dan keterampilan komunikasi akademik. Tiap dimensi, katanya, menuntut mahasiswa naik level dari kerja individu ke kolaborasi yang menerapkan pemahaman, data nyata, dan inovasi.

Dalam praktiknya, ungkap Rakhmadi, dosen maupun mahasiswa dapat memaksimalkan Copilot AI yang kini terintegrasi di Word, Excel, PowerPoint, dan Outlook. “Copilot mendukung kerja tim melalui Teams dan Loop. ITPLN sebenarnya sudah berlangganan, cuma belum memanfaatkan secara maksimal,” ucapnya.

Copilot pun, lanjutnya, memungkinkan simulasi kasus nyata, pembelajaran mandiri melalui umpan balik otomatis, serta integrasi penuh antara OneNote, PowerPoint, dan perangkat Microsoft lainnya. Rakhmadi menyebut kemampuan Copilot dalam menyusun dokumen akademik otomatis, termasuk Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

“Membuat RPS sekarang sangat mudah hanya dengan Copilot,” katanya.

Ia menutup dengan penegasan bahwa AI bukan lagi alat bantu opsional, melainkan instrumen strategis yang menentukan kesiapan kampus menghadapi era pembelajaran cerdas. “Teknologi ini membantu dosen, mahasiswa, dan institusi untuk naik kelas,” tegasnya.

Wakil Rektor I ITPLN, Prof. Syamsir Abduh menyambut baik workshop smart teaching dengan pemanfaatan AI untuk membuat slide kuliah yang kreatif, informatif, dan interaktif itu. Menurutnya, manajemen ITPLN menggelar capacity building itu untuk meningkatkan tingkat kompetensi seluruh dosen di kampusnya.

“Jangan sampai muncul, ada dosen favorit. Nanti kacau. Kurikulumnya itu adalah kurikulum dosen favorit. Itu kan gak boleh, kita harus sama,” kata Prof. Syamsir.

Untuk itu, dia mengingatkan pentingnya konsistensi dan standarisasi materi ajar di lingkungan kampus sesuai standar akademik ITPLN. Menurutnya, inkonsistensi materi yang diajarkan karena preferensi dosen justru mengorbankan keutuhan kurikulum yang telah dirancang bersama.

“Perguruan Tinggi yang tidak tidak adaftif, seperti pemanfaatan AI dalam peningkatan kualitas pengajaran secara kolektif ini, akhirnya hilang ditelan bumi. Jangan sampai kita seperti itu. Nah kita mulailah dari kegiatan hari ini,” tegasnya.***

The post Tingkatkan Kompetensi Dosen, ITPLN Gelar Workshop Smart Teaching appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/tingkatkan-kompetensi-dosen-itpln-gelar-workshop-smart-teaching.html/feed/ 0
Subroto Award 2025, ITPLN Soroti PR Besar Keselamatan Pembangkit https://itpln.ac.id/subroto-award-2025-itpln-soroti-pr-besar-keselamatan-pembangkit.html/ https://itpln.ac.id/subroto-award-2025-itpln-soroti-pr-besar-keselamatan-pembangkit.html/#respond Sat, 01 Nov 2025 09:56:32 +0000 https://itpln.ac.id/?p=11923 JAKARTA — Wakil Rektor I Institut Teknologi PLN (ITPLN), Prof. Syamsir Abduh, mengingatkan pekerjaan rumah (PR) besar dalam mewujudkan keselamatan dan keamanan pembangkit di tanah air. Hal ini dia ungkapkan dalam Forum dan Apresiasi Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan 2025 yang merupakan bagian dari Subroto Award 2025 sebagai Tim Ahli Penilai Keselamatan dan Keamanan Pembangkit (K2) mewakili...

The post Subroto Award 2025, ITPLN Soroti PR Besar Keselamatan Pembangkit appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
JAKARTA — Wakil Rektor I Institut Teknologi PLN (ITPLN), Prof. Syamsir Abduh, mengingatkan pekerjaan rumah (PR) besar dalam mewujudkan keselamatan dan keamanan pembangkit di tanah air. Hal ini dia ungkapkan dalam Forum dan Apresiasi Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan 2025 yang merupakan bagian dari Subroto Award 2025 sebagai Tim Ahli Penilai Keselamatan dan Keamanan Pembangkit (K2) mewakili kalangan akademisi.

Acara yang digelar pada Jumat, 31 Oktober 2025, di Granada Ballroom, Menara 165, Jakarta Selatan itu dihadiri para pemangku kepentingan sektor energi ini sekaligus menjadi momentum penyerahan Sertifikat Ketaatan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2) serta ajang apresiasi bagi para pelaksana keselamatan terbaik nasional.

Prof. Syamsir menilai penghargaan ini kini memainkan peran strategis dalam mendorong pembangkit untuk semakin disiplin menerapkan budaya keselamatan.

“Keandalan pembangkit hari ini tidak bisa lagi diukur hanya dari kapasitas megawatt. Indikator teknis seperti EFOR dan EAF adalah cermin kedisiplinan operasional. Semakin kecil forced outage, semakin tinggi komitmen pada keselamatan,” ujar Syamsir di Jakarta, Sabtu, 1 November 2025.

Dalam pemberian Apresiasi Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan 2025, khususnya terkait Keselamatan dan Keamanan Pembangkit, Prof. Syamsir menyoroti performa pembangkit dari hulu ke hilir.

“Ada beberapa parameter penilaian. Seperti parameter keandalan seperti Equivalent Forced Outage Rate (EFOR), Equivalent Availability Factor (EAF), hingga Capacity Factor (CF) untuk mengukur keandalan dan keamanan instalasi.

Penilaian juga mencakup aspek “Aman dari Bahaya bagi Manusia dan Makhluk Hidup Lain”, termasuk sertifikasi teknisi, penerapan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP), serta capaian Zero Accident—indikator yang sering dianggap sebagai bukti paling konkret dari budaya keselamatan.

“Teknologi boleh makin mutakhir, tetapi tanpa SDM tersertifikasi dan kompeten, keselamatan tidak akan pernah bisa dijamin. Sertifikasi teknisi adalah jantung dari sistem keselamatan,” kata Syamsir.

Kepatuhan Lingkungan dan Transisi Energi Jadi Sorotan

Penilaian juga menimbang dimensi keberlanjutan, mulai dari pelaporan lingkungan APPLE Gatrik hingga pelaksanaan CSR oleh setiap unit pembangkit. Keduanya dianggap penting untuk memastikan pembangkit tak hanya memproduksi listrik, tetapi juga menjaga keseimbangan sosial dan ekologis.

Syamsir menegaskan bahwa penilaian lingkungan dan aspek keberlanjutan kini makin relevan di tengah percepatan transisi energi.

“Pembangkit thermal maupun non-thermal harus bergerak menuju operasi yang minim risiko bagi manusia dan alam. Penilaian yang komprehensif seperti ini membantu pembangkit menjaga akuntabilitas di mata publik,” jelasnya.

Menurut Syamsir, penghargaan ini semestinya tidak dipahami sebatas kompetisi tahunan. Lebih dari itu, Subroto Award berfungsi sebagai mekanisme refleksi bersama untuk menaikkan standar keselamatan di seluruh unit pembangkit nasional.

“Kalau setiap unit menjadikan hasil evaluasi sebagai bahan perbaikan, level keselamatan nasional akan meningkat. Tujuan akhirnya bukan siapa pemenangnya, tetapi bagaimana sektor ini naik kelas dalam budaya keselamatan,” tutupnya.

Acara Forum dan Apresiasi Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan 2025 ini menjadi salah satu agenda penting di sektor energi, mempertemukan regulator, akademisi, dan industri untuk memperkuat komitmen terhadap keselamatan ketenagalistrikan yang berkelanjutan.***

The post Subroto Award 2025, ITPLN Soroti PR Besar Keselamatan Pembangkit appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/subroto-award-2025-itpln-soroti-pr-besar-keselamatan-pembangkit.html/feed/ 0
ITPLN Gelar Kuliah Bersama dengan APERTI, Cetak Inovator Bukan Sekadar Pencari Kerja https://itpln.ac.id/itpln-gelar-kuliah-bersama-dengan-aperti-cetak-inovator-bukan-sekadar-pencari-kerja.html/ https://itpln.ac.id/itpln-gelar-kuliah-bersama-dengan-aperti-cetak-inovator-bukan-sekadar-pencari-kerja.html/#respond Fri, 29 Aug 2025 08:30:31 +0000 https://itpln.ac.id/?p=11460 JAKARTA — Institut Teknologi PLN (ITPLN) menegaskan pentingnya kolaborasi perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0, disrupsi kecerdasan buatan, hingga transisi energi global. “Tidak ada satu institusi pendidikan pun yang bisa berjalan sendiri. Kolaborasi adalah keharusan,” kata Wakil Rektor I ITPLN, Prof Syamsir Abduh, saat peluncuran program Kuliah Bersama Asosiasi Perguruan Tinggi BUMN...

The post ITPLN Gelar Kuliah Bersama dengan APERTI, Cetak Inovator Bukan Sekadar Pencari Kerja appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
JAKARTA — Institut Teknologi PLN (ITPLN) menegaskan pentingnya kolaborasi perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0, disrupsi kecerdasan buatan, hingga transisi energi global.

“Tidak ada satu institusi pendidikan pun yang bisa berjalan sendiri. Kolaborasi adalah keharusan,” kata Wakil Rektor I ITPLN, Prof Syamsir Abduh, saat peluncuran program Kuliah Bersama Asosiasi Perguruan Tinggi BUMN (APERTI BUMN), Jumat, 29 Agustus 2025.

Menurut Syamsir, inisiatif Kuliah Bersama bukan hanya wadah berbagi ilmu, melainkan juga sarana memperluas wawasan lintas kampus, mempertemukan perspektif berbeda, dan menumbuhkan budaya kolaborasi sejak dini.

Ia menekankan, mahasiswa perlu dilatih bukan hanya sebagai pencari kerja (job seeker), tetapi juga pencipta lapangan kerja (job creator), inovator, dan pemimpin masa depan.

Syamsir memaparkan tiga hal yang diharapkan dari program ini. Pertama, mahasiswa anggota APERTI BUMN bisa saling belajar dan memperkaya pengalaman akademik lewat diskusi kritis lintas disiplin.

Kedua, dosen dari berbagai perguruan tinggi menjadi teladan kolaborasi, dengan menunjukkan bahwa ilmu tumbuh ketika dibagikan. Ketiga, forum tersebut menjadi laboratorium ide yang melahirkan inovasi serta kurikulum baru yang relevan dengan kebutuhan bangsa.

Selain Kuliah Bersama, ITPLN bersama anggota APERTI BUMN juga meluncurkan program Joint Research. Riset, kata Syamsir, adalah jantung perguruan tinggi. “Perguruan tinggi tanpa riset ibarat pohon tanpa akar: rapuh dan tidak mampu menopang dirinya sendiri,” ujarnya.

Langkah ini, tambah Syamsir, memperkuat posisi perguruan tinggi berbasis BUMN sebagai motor penggerak pembangunan nasional di tengah perubahan global yang kian kompleks.

Diketahui, Aliansi Perguruan Tinggi (APERTI) BUMN meluncurkan program kuliah bersama dan joint research. Program kuliah bersama dan joint research ini akan dimulai pada semester baru mendatang, khususnya mahasiswa semester 3 ke atas. Sehingga, mahasiswa dari ke-enam kampus ini dapat mengikuti mata kuliah bersama yang ditawarkan secara online, hybrid, bahkan tatap muka, tergantung lokasi kampus masing-masing.

“Tahap awal, hanya dua rumpun mata kuliah yang diluncurkan, yaitu kewirausahaan dan mata kuliah yang berwawasan lingkungan,” ujar Ketua APERTI BUMN, Prof. Iwa Garniwa.

Dia menyebut program ini bukan sekadar pertukaran pengetahuan antarperguruan tinggi. Lebih dari itu, kata dia, kolaborasi lintas kampus akan memberi pengalaman akademik yang lebih kaya bagi mahasiswa serta memperluas jejaring penelitian bagi dosen dan peneliti.

“Program ini punya kekhasan masing-masing, tapi justru di situlah kekuatannya. Kita menghadapi dunia yang semakin tanpa batas, dan perguruan tinggi luar negeri sudah masuk ke Indonesia. Karena itu kita harus solid, bersinergi membangun negeri ini dengan inovasi dan karya nyata,” ungkapnya.

Menurut dia, Indonesia tengah menghadapi tekanan ganda. Di satu sisi, otomatisasi industri diperkirakan akan menggantikan 23 juta lapangan kerja. Di sisi lain, McKinsey mencatat peluang lahirnya 27 juta hingga 40 juta jenis pekerjaan baru, termasuk 10 juta pekerjaan yang saat ini bahkan belum ada.

“Di sinilah pendidikan tinggi harus hadir. Kalau kita berjalan sendiri-sendiri, kita akan tertatih. Tetapi kalau solid, saya yakin perguruan tinggi kita bisa menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucapnya.

Iwa menegaskan, kolaborasi enam perguruan tinggi di bawah APERTI BUMN juga diarahkan menjadi kontribusi nyata menuju visi Indonesia Emas 2045. Mahasiswa diharapkan menjadi pionir perubahan, sementara dosen dan peneliti menjadi motor inovasi.

“APERTI BUMN bukan sekadar wadah kebersamaan, tapi role model kolaborasi pendidikan tinggi di Indonesia. Harapan kami, program ini melahirkan penelitian unggulan, inovasi teknologi, dan lulusan yang adaptif menghadapi tantangan global,” kata Iwa.***

The post ITPLN Gelar Kuliah Bersama dengan APERTI, Cetak Inovator Bukan Sekadar Pencari Kerja appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/itpln-gelar-kuliah-bersama-dengan-aperti-cetak-inovator-bukan-sekadar-pencari-kerja.html/feed/ 0
Smart Grid, Masa Depan Listrik Indonesia Mulai Terbuka Lebar https://itpln.ac.id/smart-grid-masa-depan-listrik-indonesia-mulai-terbuka-lebar.html/ https://itpln.ac.id/smart-grid-masa-depan-listrik-indonesia-mulai-terbuka-lebar.html/#respond Sun, 10 Aug 2025 06:47:09 +0000 https://itpln.ac.id/?p=11337 Tangerang — Wakil Rektor I Institut Teknologi PLN (ITPLN), Prof. Syamsir Abduh, memproyeksikan sistem kelistrikan nasional akan mengalami transformasi besar melalui penerapan smart grid. Teknologi ini disebut mampu mengintegrasikan pembangkit besar, energi terbarukan skala kecil, hingga penyimpanan listrik dalam satu jaringan cerdas yang efisien dan andal. Pernyataan tersebut disampaikan Syamsir dalam Seminar Nasional bertajuk “Energi...

The post Smart Grid, Masa Depan Listrik Indonesia Mulai Terbuka Lebar appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
Tangerang — Wakil Rektor I Institut Teknologi PLN (ITPLN), Prof. Syamsir Abduh, memproyeksikan sistem kelistrikan nasional akan mengalami transformasi besar melalui penerapan smart grid.

Teknologi ini disebut mampu mengintegrasikan pembangkit besar, energi terbarukan skala kecil, hingga penyimpanan listrik dalam satu jaringan cerdas yang efisien dan andal.

Pernyataan tersebut disampaikan Syamsir dalam Seminar Nasional bertajuk “Energi Terbarukan Microgrid” yang digelar Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Tangerang, Minggu, 10 Agustus 2025.

Menurutnya, evolusi sistem ketenagalistrikan di Indonesia akan bergerak dari model terpusat (centralised system) menuju sistem terdesentralisasi (decentralised system) yang memanfaatkan sumber energi terbarukan.

“Selama ini pembangkit listrik kita didominasi skala besar, seperti PLTU, PLTA, atau PLTP, yang terhubung langsung ke jaringan transmisi. Ke depan, rumah tangga dan industri akan menjadi prosumer—pengguna sekaligus produsen energi—dengan memasang PLTS atap, micro grid, dan penyimpanan baterai,” ujar Syamsir di Tangerang, Minggu, 10 Agustus 2025.

Ia menjelaskan, transisi ini tak terjadi seketika. Ada tahap hybrid system di mana jaringan masih mengandalkan pembangkit pusat, namun mulai memasukkan sumber energi terbarukan terdistribusi.

“Di sinilah smart grid berperan sebagai otak yang mengatur arus listrik dua arah antara produsen dan konsumen,” katanya.

Berdasarkan data World Energy Council yang dipaparkan dalam seminar, penerapan smart grid didorong oleh penurunan biaya teknologi dan digitalisasi sektor ketenagalistrikan. Sistem ini memungkinkan pengelolaan beban listrik yang bersifat intermittent tanpa mengorbankan keandalan pasokan.

Smart grid, kata Syamsir, memiliki lima karakteristik utama: mengakomodasi semua jenis pembangkit dan penyimpanan energi, memfasilitasi integrasi energi terbarukan, menjaga kualitas daya, mengoptimalkan aset dan efisiensi operasi, serta meningkatkan ketahanan terhadap gangguan atau bencana.

“Dengan kemampuan ini, masyarakat bukan lagi sekadar pengguna listrik, tetapi juga bagian dari ekosistem penyediaan energi,” tuturnya.

Syamsir juga membandingkan kondisi kelistrikan saat ini dengan smart grid. Saat ini, pelanggan cenderung pasif, pembangkit terpusat mendominasi, dan integrasi energi baru masih terbatas. Sementara smart grid memungkinkan pelanggan aktif, sumber energi beragam, dan sistem lebih tangguh menghadapi ancaman, termasuk serangan siber.

Ia menambahkan, ada lima aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan smart grid: peningkatan sistem tenaga, komunikasi dan standar, kecerdasan komputasi, serta aspek lingkungan dan ekonomi.

“Kunci keberhasilan ada pada sinergi kebijakan, investasi, dan kesiapan teknologi,” katanya.

Tren global menunjukkan perlu investasi besar di bidang ini. Data Singapore Standards Council mencatat Amerika Serikat menggelontorkan USD 5,045 miliar untuk pengembangan smart grid, diikuti China USD 3,32 miliar, Jepang USD 263 juta, dan Korea Selatan USD 124 juta.

“Indonesia harus mulai melangkah agar tidak tertinggal,” ucap Syamsir.

“Jika diterapkan dengan tepat, smart grid bukan hanya modernisasi jaringan listrik, tapi juga pintu masuk menuju smart energy city—kota yang efisien energi, ramah lingkungan, dan berbasis energi terbarukan,” pungkasnya.

Di lokasi yang sama, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Budiyanto, menegaskan secara teknis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat memasok daya ke jaringan listrik (on grid) berapa pun kapasitasnya. Namun, kebijakan energi di Indonesia saat ini membatasi penyaluran listrik dari masyarakat ke jaringan karena cadangan listrik di Indonesia, khususnya Jawa-Balu sudah berlebih.

“Secara teknis, untuk on grid bisa saja. Berapa saja kemampuan yang diberikan PLTS bisa masuk ke dalam grid. Namun, kebijakan di Indonesia saat ini masih kelebihan energi,” kata Budiyanto.

Ia menjelaskan, pengaturan kapasitas listrik yang disalurkan ke jaringan dapat dilakukan sesuai kebutuhan pengguna.

“Kalau mau off grid, mau berapa saja kapasitasnya tidak dibatasi. Tapi kalau mau disalurkan ke on grid, ada kebijakan tersendiri,” katanya.***

The post Smart Grid, Masa Depan Listrik Indonesia Mulai Terbuka Lebar appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/smart-grid-masa-depan-listrik-indonesia-mulai-terbuka-lebar.html/feed/ 0
Terapkan RPL, ITPLN Perluas Akses Pendidikan Tinggi bagi Masyarakat https://itpln.ac.id/terapkan-rpl-itpln-perluas-akses-pendidikan-tinggi-bagi-masyarakat.html/ https://itpln.ac.id/terapkan-rpl-itpln-perluas-akses-pendidikan-tinggi-bagi-masyarakat.html/#respond Thu, 31 Jul 2025 07:13:35 +0000 https://itpln.ac.id/?p=11283 JAKARTA – Institut Teknologi PLN (ITPLN) mendorong penerapan skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sebagai strategi memperluas akses pendidikan tinggi. Program ini disebut mampu memberikan pengakuan akademik atas capaian belajar masyarakat yang diperoleh melalui jalur nonformal, informal, maupun pengalaman kerja.   “RPL memegang peranan strategis dalam memberikan pengakuan resmi terhadap capaian pembelajaran yang diperoleh melalui jalur...

The post Terapkan RPL, ITPLN Perluas Akses Pendidikan Tinggi bagi Masyarakat appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
JAKARTA – Institut Teknologi PLN (ITPLN) mendorong penerapan skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sebagai strategi memperluas akses pendidikan tinggi. Program ini disebut mampu memberikan pengakuan akademik atas capaian belajar masyarakat yang diperoleh melalui jalur nonformal, informal, maupun pengalaman kerja.

 

“RPL memegang peranan strategis dalam memberikan pengakuan resmi terhadap capaian pembelajaran yang diperoleh melalui jalur nonformal, informal, maupun pengalaman kerja sebelumnya. Dengan demikian, RPL membuka peluang yang lebih luas dan inklusif bagi masyarakat untuk memperoleh akses pendidikan tinggi dengan adil dan sesuai dengan standar akademik nasional,” ujar Wakil Rektor I ITPLN Prof Syamsir Abduh saat membuka Bimbingan Teknis RPL di Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025.

Bimtek yang berlangsung selama dua hari ini diikuti puluhan peserta dari berbagai unit kerja di ITPLN. Prof Syamsir berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi dan menyusun instrumen asesmen yang diperlukan.

 

“Kami ingin hasil dari kegiatan ini bisa menjadi landasan yang kuat dalam memperlancar pelaksanaan RPL di ITPLN, sekaligus meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi kita secara keseluruhan,” ujarnya.

 

RPL merupakan salah satu kebijakan strategis Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi untuk meningkatkan daya saing SDM Indonesia. Melalui skema ini, pengalaman kerja dan pembelajaran nonformal yang relevan dapat diakui sebagai kredit akademik yang mempercepat penyelesaian studi.

Melalui RPL ini, ITPLN akan mengakui hasil belajar yang telah diperoleh seseorang dari berbagai sumber, bukan hanya dari pendidikan formal di sekolah atau perguruan tinggi.

 

Prof Syamsir menambahkan, ITPLN siap mengadopsi sistem pelaksanaan RPL yang sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang program akademik ITPLN bisa diakses melalui www.itpln.ac.id.

 

“Semoga keberadaan RPL dapat memberikan dampak positif yang nyata, tidak hanya bagi ITPLN, tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin melanjutkan studi,” katanya.

Tim Pakar Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendiktisaintek, Dr. Sandra Aulia yang menjadi narasumber dalam Bimtek RPL ITPLN, menegaskan, program RPL ini murni merupakan jalur masuk menuju pendidikan formal yang tetap harus memenuhi standar penyetaraan dan mutu.

 

“RPL itu hanya jalur masuk, sama seperti jalur kelas internasional atau paralel. Jadi bukan cara cepat mendapatkan ijazah,” kata Sandra Aulia.

 

Menurutnya, prinsip utama RPL adalah aksesibilitas yang adil, penyetaraan capaian pembelajaran, dan transparansi kepada peserta maupun publik. RPL memungkinkan pengalaman kerja, pendidikan nonformal, maupun informal seseorang dapat disetarakan dengan mata kuliah tertentu sesuai kerangka kualifikasi nasional.

 

“Penyetaraan ini penting. Kita harus benar-benar bisa merekognisi capaian seseorang, lalu disetarakan dengan level atau program studi tertentu,” kata Sandra.

Ia menambahkan, penyelenggara RPL wajib menjaga mutu sesuai regulasi yang berlaku. Dalam aturan, maksimal 100 satuan kredit semester (SKS) atau 70 persen dari total 144 SKS dapat direkognisi. Masa studi bagi peserta RPL juga diharapkan lebih singkat dari masa studi reguler, namun tetap mengikuti ketentuan akademik.

 

Dia menegaskan, Kemendiktisaintek mewajibkan setiap perguruan tinggi yang membuka jalur RPL memiliki pedoman lengkap, mulai dari tata cara pendaftaran, proses pengakuan SKS, pembiayaan, hingga tim khusus RPL.

 

“Kalau semua komponen sudah lengkap, barulah perguruan tinggi bisa eligible melaksanakan RPL,” kata Sandra.

 

Lebih lanjut, Sandra menjelaskan ada dua jenis RPL, yakni RPL Tipe A dan RPL Tipe B. RPL Tipe A digunakan untuk melanjutkan pendidikan formal dengan dasar Surat Keputusan (SK) hasil asesmen. Sementara itu, RPL Tipe B dipergunakan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu melalui SK Penyetaraan.

 

“Untuk Bimtek kali ini, kita akan fokus pada RPL Tipe A. RPL Tipe A ini memungkinkan pengakuan capaian pembelajaran maksimal 70 persen dari total beban belajar suatu program studi. Namun, RPL Tipe A tidak dapat diterapkan pada program doktor,” ucapnya.

Dalam RPL ini, ungkapnya, program studi diberikan kebebasan menentukan mata kuliah yang dapat diakui, namun tugas akhir seperti skripsi, tesis, prototipe, atau proyek sejenis tidak dapat direkognisi. Selain itu, calon mahasiswa yang putus studi atau drop out dari perguruan tinggi sebelumnya diperbolehkan melanjutkan pendidikan melalui mekanisme RPL di perguruan tinggi lain.

 

“Terdapat dua jenis RPL Tipe A yang diatur, yakni perolehan kredit dan transfer kredit. Perolehan kredit diberikan atas capaian pembelajaran dari pendidikan non-formal, informal, atau pengalaman kerja setelah lulus pendidikan menengah. Sementara itu, transfer kredit diberikan untuk capaian pembelajaran dari program studi di perguruan tinggi sebelumnya,” tandasnya.***

The post Terapkan RPL, ITPLN Perluas Akses Pendidikan Tinggi bagi Masyarakat appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/terapkan-rpl-itpln-perluas-akses-pendidikan-tinggi-bagi-masyarakat.html/feed/ 0