green jobs Archives | Institut Teknologi PLN https://itpln.ac.id/tag/green-jobs/ ksatriapetir Sat, 22 Nov 2025 01:25:37 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.3 https://itpln.ac.id/wp-content/uploads/2022/06/sttpln2-1.png green jobs Archives | Institut Teknologi PLN https://itpln.ac.id/tag/green-jobs/ 32 32 Kebutuhan Green Job Melonjak Signifikan, Rektor ITPLN: Perlu Sejuta Talenta https://itpln.ac.id/kebutuhan-green-job-melonjak-signifikan-rektor-itpln-perlu-sejuta-talenta.html/ https://itpln.ac.id/kebutuhan-green-job-melonjak-signifikan-rektor-itpln-perlu-sejuta-talenta.html/#respond Sat, 22 Nov 2025 01:22:47 +0000 https://itpln.ac.id/?p=12292 JAKARTA — Indonesia akan memasuki dekade kritis transisi energi. Namun di tengah percepatan pembangunan energi baru terbarukan (EBT), kebutuhan tenaga kerja hijau (green jobs) justru melesat jauh lebih cepat dari kesiapan sumber daya manusia (SDM). Dalam panel Electricity Connect 2025 bertema Human Capital Development in Energy Transition for Green Job Demand, Rektor Institut Teknologi PLN...

The post Kebutuhan Green Job Melonjak Signifikan, Rektor ITPLN: Perlu Sejuta Talenta appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
JAKARTA — Indonesia akan memasuki dekade kritis transisi energi. Namun di tengah percepatan pembangunan energi baru terbarukan (EBT), kebutuhan tenaga kerja hijau (green jobs) justru melesat jauh lebih cepat dari kesiapan sumber daya manusia (SDM).

Dalam panel Electricity Connect 2025 bertema Human Capital Development in Energy Transition for Green Job Demand, Rektor Institut Teknologi PLN (ITPLN) Prof. Iwa Garniwa menyampaikan kalkulasi terbaru kebutuhan tenaga kerja EBT atau green jobs yang mencapai hampir sejuta talenta berdasarkan proyeksi RUPTL 2025–2034.

“Dari kalkasi saya, diperkirakan Indonesia butuh 980 ribu talenta terampil untuk membangun proyek-proyek EBT dalam 10 tahun ke depan,” ujar Prof. Iwa di JICC Senayan, Jum’at, 21 November 2025.

Dia mencontohkan, untuk proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) estimasi membutuhkan 372.000 hingga 740.000 pekerja dalam sepuluh tahun ke depan, tergantung kapasitas PLTS. Begitu pun dengan pembangkit panas bumi dengan estimasi butuh 30.000–60.000 pekerja, biomassa 7.000–24.000 pekerja, serta instalasi baterai dan sistem penyimpanan energi yang mencapai 25.000–56.000 pekerja.

Sementara kalkulasi untuk tahap operasi dan pemeliharaan, Indonesia memerlukan tambahan 21.000 hingga 62.000 pekerja permanen setiap tahun, terutama untuk mengelola PLTS, panas bumi, dan biomassa.

“Dibandingkan dengan sektor energi fosil, kebutuhan tenaga kerja untuk EBT jauh lebih besar. Sementara pembangunan pembangkit fosil hanya memerlukan sekitar 70.000–100.000 pekerja, kebutuhan di sektor EBT mencapai setengah hingga satu juta orang,” katanya.

Dari data McKinsey, ungkapnya, tergambarkan revolusi industri 4.0 mengubah lanskap ketenagakerjaan Indonesia secara drastis. Sedikitnya, ada 23 juta pekerjaan akan tergantikan otomatisasi pada 2030. Namun ada peluang 27–46 juta pekerjaan baru muncul.

“Dan 10 juta jenis pekerjaan itu diantaranya belum ada saat ini,”

Menurutnya, perguruan tinggi harus bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan talenta terampil ini yang akan mengisi green job. Kompetensi masa depan, jelasnya, menuntut lulusan yang adaptif, agile learner, multidisiplin, digital savvy, kompleks problem solver, dan berwawasan global.

“Kita punya gap besar. Yang dibutuhkan industri adalah grafik biru, tapi kemampuan BAU (business as usual) kita masih berada jauh di bawah,” ungkapnya.

Untuk menjembatani gap itu, ITPLN mendorong program yang lebih agresif. Seperti kolaborasi industri, peningkatan magang di sektor EBT,riset bersama, sertifikasi kompetensi, proyek akhir berbasis problem industri, serta penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan transisi energi.

Setiap lulusan ITPLN, kata Prof. Iwa, dibekali tiga sertifikasi minimal: bahasa Inggris, literasi digital, dan sertifikasi industri terkait energi. Mahasiswa ITPLN, tegasnya, disiapkan bukan hanya dengan hard skill, tetapi juga soft skill seperti adaptif, mandiri, dan mampu bekerja lintas disiplin.

Senada, Kepala BPSDM Kementerian ESDM, Prahoro Yulianto Nurtjahyo, menegaskan bahwa peluang green jobs Indonesia sangat besar, namun suplai SDM masih jauh tertinggal.

“Kami mengidentifikasi 764 peluang pekerjaan dalam peta okupasi transisi energi. Demand-nya ada, peluangnya besar, tapi supply masih sangat terbatas. Pertanyaannya, bagaimana kita melibatkan para pemangku kepentingan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan ini?” kata Prahoro terheran.

Menurut Prahoro, peta okupasi ini harus segera diterjemahkan ke dalam program pelatihan, sertifikasi, dan penyediaan tenaga kerja yang lebih terstruktur. Pihaknya berharap diskusi ini bisa berlanjut dengan pembahasan lebih mendetail bersama mitra industri dan akademisi.***

The post Kebutuhan Green Job Melonjak Signifikan, Rektor ITPLN: Perlu Sejuta Talenta appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/kebutuhan-green-job-melonjak-signifikan-rektor-itpln-perlu-sejuta-talenta.html/feed/ 0
Peluang 1,7 Juta Green Jobs, ITPLN Siapkan SDM Transisi Energi Masa Depan https://itpln.ac.id/peluang-17-juta-green-jobs-itpln-siapkan-sdm-transisi-energi-masa-depan.html/ https://itpln.ac.id/peluang-17-juta-green-jobs-itpln-siapkan-sdm-transisi-energi-masa-depan.html/#respond Tue, 07 Oct 2025 04:59:48 +0000 https://itpln.ac.id/?p=11750   JAKARTA — PT PLN (Persero) menargetkan penciptaan 1,7 juta lapangan kerja baru dalam pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang difokuskan untuk mempercepat transisi menuju energi bersih. Program ini akan membuka peluang besar di sektor pembangkitan, transmisi, hingga distribusi ketenagalistrikan di seluruh Indonesia. Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Eko...

The post Peluang 1,7 Juta Green Jobs, ITPLN Siapkan SDM Transisi Energi Masa Depan appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
 

JAKARTA — PT PLN (Persero) menargetkan penciptaan 1,7 juta lapangan kerja baru dalam pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang difokuskan untuk mempercepat transisi menuju energi bersih. Program ini akan membuka peluang besar di sektor pembangkitan, transmisi, hingga distribusi ketenagalistrikan di seluruh Indonesia.

Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN, Eko Yudho Pramono, menjelaskan bahwa langkah strategis tersebut tidak hanya berorientasi pada proyek infrastruktur, tetapi juga pada penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, khususnya dari kalangan perguruan tinggi teknik.

“Cerita tentang peluang, peluang pekerjaan yang dibangun ini penting. Nah, ini penting buat ITPLN, karena lulusannya bisa menangkap peluang kerja di sini. Ada 1,7 juta lapangan kerja yang bisa diisi. Kalau semua lulusannya ITPLN, insya Allah bisa masuk ke sektor ini. Alhamdulillah, bisa ikut naikkan nama ITPLN,” ujar Eko saat Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peran ITPLN dalam Membantu Percepatan Eksekusi Program RUPTL PT PLN (Persero) 2025–2034” di Sekolah Pascasarjana ITPLN, Jakarta, kemarin.

Eko menambahkan, RUPTL 2025–2034 diproyeksikan akan menyerap 1,7 juta tenaga kerja, terdiri dari 836.696 pekerjaan di sektor pembangkitan dan 881.132 pekerjaan di sektor transmisi, gardu induk, serta distribusi. Dari jumlah itu, 91 persen pekerjaan di sektor pembangkitan akan berfokus pada energi terbarukan atau green jobs.

Selain penciptaan lapangan kerja, Eko juga memaparkan rencana implementasi 4.118 proyek strategis yang dibagi berdasarkan tingkat prioritas. Sebanyak 1.360 proyek (38%) masuk kategori prioritas P2, disusul P1 sebanyak 1.028 proyek (29%), P0 sebanyak 481 proyek (13%), P3 sebanyak 622 proyek (17%), dan P4 sebanyak 76 proyek (2%).

“Proyek-proyek ini akan berjalan masif mulai 2026 hingga 2030 dengan puncak investasi mencapai sekitar Rp300 triliun pada 2030. Kami minta semangat semua pihak, termasuk ITPLN, untuk ikut membantu. Dua tahun ke depan kita fokus membangun P0 dan P0′ untuk menjaga keandalan sistem, supaya tidak ada pemadaman,” kata Eko.

Eko menegaskan, kerja sama dengan ITPLN akan menjadi kunci dalam memastikan kesiapan tenaga ahli di berbagai bidang teknik kelistrikan. Ia juga mengakui masih ada kekurangan tenaga teknis, seperti drafter, engineeri dan ahli sistem, yang perlu segera dipenuhi untuk mendukung pelaksanaan proyek.

“Ternyata perusahaan sebesar ini saja masih kekurangan drafter. Padahal, kebutuhan tenaga teknis akan melonjak seiring proyek berjalan. Makanya kami butuh dukungan penuh dari ITPLN untuk menyiapkan SDM terbaik,” ucapnya.

Program RUPTL 2025–2034 diharapkan menjadi tonggak penting bagi transisi energi nasional sekaligus memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia di sektor ketenagalistrikan masa depan.

Di lokasi yang sama, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menyerukan semangat kolaborasi seluruh pihak untuk memperkuat posisi ITPLN sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Ia menegaskan bahwa keberhasilan misi besar tersebut hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan partisipasi aktif dari semua elemen di lingkungan kampus.

Menurutnya, kekuatan utama PLN dan ITPLN terletak pada kolaborasi dan kesadaran akan potensi besar yang dimiliki. Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang partisipatif, saling mendukung, dan berorientasi pada pengembangan berkelanjutan, salah satunya bersama-sama untuk memajukan ITPLN.

“Membesarkan anak dengan manja membuatnya tak bisa apa-apa. Kita tidak mau seperti itu. Yang kita lakukan adalah memberi yang terbaik untuk ITPLN, dalam frekuensi dan resonansi yang sama,” tuturnya.

Didi mengaku optimistis, dengan komitmen bersama dan pengawalan yang konsisten, ITPLN akan segera sejajar dengan perguruan tinggi terbaik di Tanah Air. “Insya Allah tidak lama lagi, ITPLN akan berada di jenjang terbaik di Republik ini. Percaya sama saya,” katanya.***

The post Peluang 1,7 Juta Green Jobs, ITPLN Siapkan SDM Transisi Energi Masa Depan appeared first on Institut Teknologi PLN.

]]>
https://itpln.ac.id/peluang-17-juta-green-jobs-itpln-siapkan-sdm-transisi-energi-masa-depan.html/feed/ 0