Jakarta, ITPLN News (28/11/2023) – Institut Teknologi PLN (ITPLN) melalui Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahaan (FTIK) menyelenggarakan Seminar Geography Series-1 yang mengusung tema “Application of Remote Sensing in The Energy Field”.

Seminar tersebut menghadirkan berbagai pembicara salah satunya yakni Full Professor Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang, dan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D., memaparkan mengenai “Remote Sensing in The Energy Field”.

Selanjutnya yakni, Vice President Power Generation Reliability PT PLN Indonesia Power, Lukman Nulhakim “Digitalization and Technology Remote Sensing”, dan Senior Research Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Joko Widodo S.Si., M.Si., Ph.D., “Land Stability Monitoring Mine by Method Synthetic Aperture Radar (SAR)”.

Dalam sambutannya mewakili Rektor ITPLN, Wakil Rektor I Bidang Akademik ITPLN Prof. Ir. Syamsir Abduh M.M., Ph.D., mengatakan manajemen ITPLN menyambut baik prakarsa dari Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) khususnya Program Studi Geografi atau Kewilayahan. Ini adalah Prodi yang relatif baru di ITPLN yang didirikan sejak tahun 2022 lalu.

“Program Studi Geografi memiliki fokus pada bidang pembangunan wilayah dengan kajian-kajian yang dapat dikolaborasikan pada sektor energi. Hal ini mengingat pentingnya pemetaan dan kajian potensi energi yang ada untuk membangun wilayah di Indonesia dari Sabang-Merauke,” ungkap Prof. Syamsir, Selasa, (28/11/2023).

Prof. Syamsir menjelaskan, ITPLN memiliki visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia atau world class university dan juga applied university. “Kami tidak hanya mencetak sarjana namun mencetak lulusan yang siap kerja. Karena itu ITPLN menerapkan kurikulum 4–4–2. 40% teori, 40% problem solving, 20% kuliah tamu atau terjun langsung industry. Selain itu, para lulusan juga dibekali dengan sertifikat bahasa Inggris, sertifikat Microsoft Office dan sertifikat kompetensi,” terangnya.

Sementara, Dekan FTIK Dr. Kemala Hayati, ST., MT., menyampaikan bahwa seminar ini dilakukan untuk mengetahui teknologi yang terbaru (update) dan terintegrasi salah satuunya yakni teknologi dengan penginderaan jarak jauh di bidang energi.

“Kita ketahui bahwa teknologi penginderaan jauh ini merupakan sains yang memanfaatkan teknologi untuk medeteksi, menginterpretasi dan menganalisis suatu objek atau wilayah. Terkait dibidang energi ini khususnya terkait letak, kajian, pesebaran dan kapasitasnya yang dapat diperoleh melalui observasi lapangan. Kami berharap melalui seminar ini dapat memperoleh ilmu dari para expert yang hadir dan menjadi pembicara,” ujar Dr. Kemala Hayati.

Melalui laboratorium Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory (JMRSL), Prof. Josaphat menciptakan sistem radar sirkular (CP-SAR/Circularized Polarization Synthetic Aperture Radar), sensor radar yang bekerja di gelombang L band atau 1,270 GHz dan memiliki gelombang sepanjang 23 cm yang membuat radar ini mampu menembus asap, awan maupun kabut dan bahkan bisa tembus ke dalam tanah. “Kami juga mengembangkan dan memiliki berbagai macam program untuk dunia pendidikan maupun pekerjaan. Semoga para mahasiswa, dosen dari ITPLN bisa melanjutkan ke Lab JMRSL, karena kami memiliki banyak program termasuk double degree dengan enam universitas di Indonesia,” ujarnya.

Lukman Nulhakim menyampaikan mengenai pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di PLN Indonesia Power dengan perkembangan teknologi remote sensing. Di mana total PLTA tersebar di Indonesia mencapai 160 unit dan mencapai 7.300 hektar (ha). “Dari total tersebut bayangkan kita harus memahami apa yang terjadi di area tersebut. Yang kita perhatikan adalah kuantitas air, kualitas air, dan keamanannya (safety),” terangnya.

“Sustainability (keberlanjutan) PLTA tidak hanya bicara pada generator atau turbin saja, melinkan bicara bagaimana waduk berfungsi dengan baik. Jumlah air cukup untuk memutar turbin dan menghasilkan energi listrik, kualitas air baik dan bendungannya dalam kategori aman,” sambung Lukman.

Menurut Senior Research Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Joko Widodo S.Si., M.Si., Ph.D., , ada dua hal yang harus dipahami kalau belajar remote sensing, pertama adalah pasif remote sensing (menggunakan gelombang tampak dan sangat bergantung pada energi matahari, karena bisa melihat objek kalau ada radiasi dari matahari, dan mata hanya menagkap pantulan dari objek tersebut. “Oleh karena itu, teknologi remote sensing yang berbasis pasif itu disistemnya hanya ada receiver (mengandalkan cahaya /pantulan matahari). dan dalam perjalannya juga perkembangannya remote sensing microwave yang mempunyai sifat bisa menembus awan dan sebagainya. Karena sisfatnya yang aktif dapat bekerja siang ataupun malam, tidak hanya mengandalkan sinar matahari semata,” imbuhnya. **)

The post ITPLN Selenggarakan Seminar Geografi Series-1 Pengindraan Jarak Jauh Bidang Energi appeared first on Institut Teknologi PLN.

Pada kesempatan yang sama juga diserahkan ijin pembukaan prodi Kesehatan Masyarajat pada Universitas Binawan dan ijin pencabutan prodi Kebidanan pada Politeknik Karya Husada Jakarta.

Sambutan – sambutan

Novianto mengatakan bahwa ITPLN bisa langsung menerima mahasiswa baru prodi Teknik Lingkungan dengan syarat memiliki minimal lima dosen di prodi tersebut. Sementara akreditasi untuk prodi baru adalah “Baik” dan berkala bisa segara diajukan usulan peningkatan akreditasi jika sudah siap. “Kami harapkan persyaratan administrasi ini dipenuhi sehingga layanan Pendidikan kepada para mahasiswa dapat berjalan baik dan jika sudah siap nanti bisa diajukan peningkatan status akreditasi” kata Novianto. Novi juga mengingatkan agar perguruan tinggi terus mengajukan pengurusan Nomor Induk Dosen nasional (NIDN) bagi para dosennya yang memenuhi syarat.

Prof. Iwa menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kemen Dikbudristek kepada ITPLN untuk mengasuh prodi baru Teknik Lingkungan ini. “Kami tidak akan mensia-siakan kepercayaan ini. Kami akan mengasuh prodi ini dengan baik dan terus meningkatkan kualitas pengelolaan sehingga akreditasi juga bisa segera diusulkan untuk ditingkatkan ” katanya. Menurut Prof Iwa, pembukaan prodi Teknik Lingkungan merujuk pada Visi ITPLN yaitu Menjadi Perguruan Tinggi yang Berkelas Internasional, Modern, Mandiri dan Unggul di Bidang Energi dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan. Prodi S1 Teknik Lingkungan dikembangkan didasarkan atas pengetahuan khususnya yang terkait dengan aspek lingkungan di bidang kelistrikan, energi dan teknologi ramah lingkungan sebagai ciri khas dan keunggulan dari ITPLN.

Sementara Dekan FTIK Abdul Rokhman ST,. MEng mengatakan ruang lingkup prodi S1 Teknik Lingkungan adalah pengetahuan pada pengelolaan kesehatan lingkungan, cara mengendalikan pencemaran air, tanah dan udara, konservasi sumber daya air, mempelajari sistem drainase, pengelolaan lingkungan, mitigasi potensi bencana, serta mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Program Studi ITPLN

Dengan penambahan prodi baru ini maka ITPLN kini memiliki 14 prodi di bawah kordinasi empat fakultas yaitu :
1. Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan (FKET) membawahi prodi :
– S2 Teknik Elektro
– S1 Teknik Elektro
– S1 Teknik Tenaga Listrik
– S1 Teknik Sistem Energi
– D3 Teknologi Listrik

2. Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi (FTBE) membawahi prodi :
– S1 Teknik Mesin
– S1 Teknik Industri
– S1 Bisnis Energi (Kewirausahaan)
– D3 Teknik Mesin
3. Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan membawahi prodi :
– S1 Teknik Sipil
– S1 Geografi
– S1 Teknik Lingkungan
4. Fakultas Telematika Energi membawahi prodi :
– S1 Teknik Informatika
– S1 Sistem Informasi

Penerimaan Program Ikatan Kerja PLN

Pada tahun ajaran 2023/2024 ini ITPLN telah membuka penerimaan mahasiswa baru dan menargetkan menerima 1400 mahasiswa baru, diantaranya ada program ikatan kerja dengan PLN, dimana 150 hasil seleksi terbaik akan langsung tanda tangan ikatan kerja dengan PLN dan 100 lulusan terbaik nantinya akan langsung diterima berkarir di PLN group. *)

Contact person : Manajer Humas dan Stakeholders ITPLN, Bambang Dwiyanto, 08112294211

The post Institut Teknologi PLN Membuka Program Studi Teknik Lingkungan appeared first on Institut Teknologi PLN.

“Future energy is electricity. Alhamdulillah ITPLN diberi kepercayaan oleh manajemen PLN untuk menyiapkan talenta-talenta terbaik dalam rangka menyongsong era transisi energi. Kita sudah siapkan kampus dan pembelajaran terbaik untuk menjadikan mereka ahli di bidang energi dan teknologi” kata Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M K, M. “Pada tahun 2023 ini kita mentargetkan menerima 1.400 mahasiswa baru untuk belajar di empat fakultas dan 13 program studi” lanjutnya.

Keempat fakultas tersebut adalah :
1. Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan,
2. Fakultas Teknologi dan Bisnis Energi,
3. Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan,
4. Fakultas Telematika Energi,

Selain mendapatkan kesempatan luas untuk berkarir di PLN group dan juga perusahaan listrik swasta (Independent Power Produces/iPP), terdapat banyak sekali kelebihan menuntut ilmu di ITPLN. Kelebihan tersebut diantaranya jaminan magang di seluruh instalasi PLN group, fasilitas smart class, akses wifi seluruh Indonesia, jaminan mendapatkan sertifikat kompetensi, kesempatan luas studi banding atau meneruskan studi ke Internasional University Partner yaitu University of Technology Nasional (UNITEN) Malaysia, Kookmin University Korea Selatan, Slovak Technology University (STU) Slovakia, Singapore Polytechnic Singapura dan masih banyak lagi.
ITPLN sedang melaksanakan transformasi dengan visi menjadi perguruan tinggi yang berkelas internasional, modern, mandiri dan unggul di bidang energi dan teknologi yang berwawasan lingkungan.

Pendaftaran bisa melalui
https://infopmb.itpln.ac.id.

The post Institut Teknologi PLN Menerima Mahasiswa Baru Jalur Ikatan Kerja dengan PLN appeared first on Institut Teknologi PLN.